AKTIVITI TERKINI


Lokasi Pelawat GAMB

Melaka Darul Azim

Melaka Darul Azim

Thursday, January 12, 2012

STICKER KERETA GAMB UNTUK DIJUAL!!

AHLI MAJLIS TERTINGGI GABUNGAN ANAK MUDA MELAYU BERSATU KINI SEDANG MENJUAL STICKER GAMB YANG HANYA BEHARGA RM 10 SAHAJA, SESIAPA BERMINAT BOLEHLAH BERHUBUNG DENGAN KETUA PENERANGAN PUSAT GAMB/ KETUA GAMB NEGERI MELAKA HULUBALANG UTAMA KEKANDA DS KD DI TALIAN 0134646354. KEPADA MASIH BELUM LAGI MENJADI AHLI BOLEHLAH MUAT TURUN BORANG KEAHLIAN DI LINK INI BORANG RASMI DAN MEMBAYAR YURAN RM 10 UNTUK PENDAFTARAN KEAHLIAN DAN RM 50 UNTUK YURAN SEUMUR HIDUP (YURAN SEUMUR HIDUP AKAN DAPAT STICKER SEKALI)

1 comment:

  1. Bingung, Itulah yang
    dirasakan keluarga Mustika Ningsih,
    Buruh Migran Indonesia (BMI) asal
    Jenang Kecamatan Majenang, Cilacap,
    Jawa Tengah. BMI yang bekerja di
    Malaysia tersebut hilang kontak selama
    2 tahun, hingga kini Nining (begitu nama
    panggilannya-red) belum diketahui
    nasibnya.
    Saking putus asanya, keluarga bahkan
    sampai meminta bantuan paranormal
    (dukun-red) untuk mendeteksi
    keberadaan Nining.
    “Saya sudah lapor ke aparat desa tapi
    belum juga ada informasi. Saya juga
    berkali-kali meminta bantuan ke
    paranormal (dukun-red), juga tetap
    belum ada kejelasan keberadaan anak
    saya,” tutur Supariyah, orangtua Nining.
    Supariyah mengaku sudah berkali-kali
    mencoba menghubungi Nining yang kini
    tengah bekerja di Malaysia. Namun,
    nomor telepon seluler (ponsel/hp) yang
    dulu diberikan kepada keluarga sudah
    tidak aktif. Selain itu, keluarga juga
    sudah berusaha melacak lewat teman-
    teman Nining sedesa yang sama-sama
    berada di Malaysia.
    Keluarga hilang kontak semenjak Nining
    berangkat ke Malaysia. Kebingungan
    mulai melanda saat buruh migran
    sekampung yang berangkat di waktu
    bersamaan sudah mulai mengirimkan
    uang ke keluarganya.
    “Yang lain 4 bulan pertama sudah mulai
    kirim. Anak saya malah tidak ada kabar
    sama sekali,” ujarnya.
    Yang membuat semakin trenyuh, Nining
    meninggalkan satu anak perempuan
    yang masih balita. Anak tersebut kerap
    menanyakan kemana ibunya. Mendapati
    pertanyaan seperti ini, tidak jarang
    Supariyah hanya bisa menahan diri agar
    terlihat tetap tegar dihadapan cucu
    kesayangan dari satu-satunya anak yang
    dia miliki.
    “Biasanya kalau mau berangkat tidur
    cucu saya bertanya di mana ibunya,
    saya kadang bingung jawabnya,”
    tuturnya sambil menahan tangis.
    Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya,
    Supariyah berjualan sayur keliling
    kampung. Sebab, suami Nining hanya
    bekerja sebagai pekerja serabutan.
    Terkadang ikut menjadi buruh
    bangunan mapun buruh tani. Tentu
    tidak cukup untuk memenuhi
    kebutuhan tiga jiwa di keluarga
    Supariyah.
    “Saya berharap agar ada pihak yang
    membantu kami menemukan anak saya.
    Kami sudah putus asa mencarinya. Kami
    hanya ingin tahu keberadaan Nining,”
    harap Supariyah.

    ReplyDelete

BLOG TERPILIH

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...